Minggu, 03 Oktober 2010

Khotbah Anak Anak Sekolah Minggu HKBP Cijantung Minggu 3 Oktober 2010

Penyertaan Allah terhadap Kepemimpinan Yosua
(Yosua 1: 1-8)


Bagaimana penyertaan Allah terhadap Yosua memimpin bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan
a. Allah yg punya inisiatif dalam Kepemimpinan Yosua: menetapkan sebagai pemimpin; dan rencana
b. Yosua merespon panggilan kepemimpinan itu
c. Yosua merespon janji Allah
d. Yosua taat pada perintah Allah


  1.  Yosua (Tuhan menyelamatkan) adalah anak Nun (Kel.33:11); Ia sebagai pengganti Musa untuk memimpin bangsa Israel masuk Ke tanah Kanaan (Yos.1:1-3)
  2. Dalam perjalanan menuju negeri perjanjian Kanaan, telah terjadi peralihan kepemimpinan dari Musa kepada Yosua dilakukan berdasarkan perintah Tuhan (Ul. 31:3+7-8). Musa sudah sangat tua, dan ia tidak dapat meneruskan perjalanannya memimpin bangsa Israel memasuki Kanaan. Ia beristirahat di bukit Nebo dan Yosua dipilih Allah untuk menggantikannya.
  3. Bagi Yosua perjalanan menuju Kanaan, masih panjang, penuh rintangan dan tantangan. Tidak mudah baginya memimpin bangsa seperti Israel, yang sehari-harinya hanya bersungut-sungut. Di samping itu, ia harus memimpin bangsa itu berhadapan dengan bangsa-bangsa lain yang daerah dan wilayahnya akan mereka lewati dan masuki (tantangan eksternal). Tantangan internal dan eksternal itu bukan hal yang mudah, terutama bagi dirinya yang baru saja diangkat sebagai pemimpin.
  4. Dalam nats ini kita melihat Allah berfirman kepada Yosua agar Yosua dan seluruh bangsa Israel itu bersiap untuk menyeberangi sungai Yordan menuju tanah Kanaan. Allah berfirman bahwa Yosualah yang akan memimpin bangsa Israel itu untuk menduduki tanah Kanaan (tanah yang dijanjikan Tuhan kepada bangsa Israel). Dan Allah tidak hanya menetapkan Yosua sebagai pemimpin bagi bangsa Israel itu, tetapi Dia juga memberikan semangat kepadanya.
Penjelasan.

  1. Di gunung Sinai, Allah telah memberikan Hukum Taurat kepada Israel melalui Musa. Hukum ini menjadi dasar dan sumber dari segala hukum bagi bangsa Israel sebagai umat yang kudus atau sumber utama untuk hidup beriman kepada Tuhan dan hidup berinteraksi dengan sesama manusia. Hukum ini telah berulangkali disosialisasikan kepada bangsa Israel (lih. Kel. 19).
  2. Di dalam nats ini, TUHAN mengingatkan dan memotivasi Yosua untuk senantiasa setia melaksanakan dan hidup berdasarkan HukumNya dalam memimpin bangsa Israel. Allah menghendaki agar Yosua dalam memimpin perjalanan Israel menuju negeri Kanaan, senantiasa mempedomani hukum-hukumNya.
Dalam nas tersebut ada beberapa hal penting yang perlu kita pahami dan simak yaitu :

  1. Kuatkan dan Teguhkan Hatimu (6,7,9): Kalimat ini tiga kali disebutkan, dan terakhir diungkapkan dalam bentuk pertanyaan (9) untuk maksud menegaskan bahwa kekuatan dan keteguhan hati sangat dibutuhkan seorang pemimpin. Allah memberi dorongan dan motivasi untuk memampukan Yosua di tengah-tengah kepemimpinannya. Karena dia yang dipilih dan ditetapkan oleh Allah dalam memimpin bangsa Israel hingga mereka memiliki negeri yang dijanjikan itu. Di sini, Allah meyakinkan Yosua untuk tidak boleh lemah sedikitpun, tidak kecut dan tawar hati. Yosua tidak perlu mundur, tidak perlu ragu-ragu, tidak mudah dipengaruhi atau terpengaruh dan tidak perlu setengah-setengah hati untuk melaksanakan dan menerapkan hukum Tuhan dalam kehidupan bangsa Israel.
  2. Bertindak Dengan Hati-hati (7,8): Allah menghendaki agar Yosua menempatkan hukum yang diberikanNya melalui Musa menjadi pedoman dalam memimpin bangsa Israel. Allah menghendaki agar Yosua memiliki kesungguhan hati (keseriusan, ketulusan dan kejujuran), bertindak dengan hati-hati (tidak gegabah, tidak oleng, dan selalu bertindak dengan pemikiran yang matang dan akurat), dan tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri (menempatkan Allah dan hukumNya sebagai tonggak kehidupan). Allah menginginkan agar Yosua dalam segala keputusan dan tindakan yang akan diambilnya selalu berpedoman pada Firman Tuhan atau berdasar pada hukumNya. Allah menghendaki adanya kesetiaan dan ketaatan yang tulus dan jujur untuk melaksanakan hukum Tuhan.
  3. Merenungkan Hukum Tuhan Siang-Malam (8): Allah menghendaki agar Yosua mengatakan dan menerapkan hukum itu kepada seluruh umat tanpa kecuali, supaya setiap orang mengetahui, memahami dan melaksanakannya di tengah-tengah kehidupannya. Allah menekankan dan menegaskan perlunya pengajaran hukum Tuhan bagi seluruh umat. Selain mengatakan atau mengajarkan, Yosua beserta seluruh umat Tuhan perlu merenungkan hukum Tuhan di setiap waktu, siang maupun malam (tanpa henti-hentinya), yang menandai hidup umat berpusat pada Allah dan hukum-hukumNya. Semua hukum perlu direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Yosua Memimpin Bangsa Israel Menuju Negeri Perjanjian (6): Allah telah memilih, mengangkat, mengutus dan memberkati Yosua sebagai hambaNya untuk memimpin bangsa Israel menuju negeri Kanaan dan menjadikan negeri itu sebagai milik pusaka turun-temurun. Ini merupakan suatu kepercayaan yang diberikan Tuhan kepada seseorang.
  5. Memperoleh Keuntungan Dan Keberhasilan (7-8): Inilah tujuan dari sebuah panggilan dan pengutusan, yaitu memperoleh keuntungan dan keberhasilan. Hal itu merupakan gambaran dari kebahagiaan sebagai wujud dari semua perjuangan.
  6. TUHAN, Allah Menyertai Ke Manapun (9): Di sini, Allah kembali menegaskan pernyataanNya yang terdapat dalam ayat 5 bahwa Allah tidak akan membiarkan dan tidak akan meninggalkan Yosua dalam menghadapi berbagai rintangan. Pernyataan akan “menyertai” merupakan suatu jaminan ilahi, yang memampukan Yosua mengahadapi setiap tantangan dan rintangan yang telah menunggu di depan.

Renungan.

  1. Melalui nats ini, kita diajak untuk merefleksikan perjalanan gereja masa kini, yang dapat kita apresiasikan dengan reformasi Luther (1517) yang menegaskan kembali kepada Firman Tuhan dan reformasi Yosua (pada jaman PL, 622 seb. M), yang memusatkan peribadahan di Yerusalem dan yang mendasarkan kehidupannya pada Hukum Tuhan. Dalam hal ini, gereja (orang percaya, keluarga) senantiasa berpedoman pada Firman Tuhan, bukan pada ilah-ilah jaman atau ilah-ilah global.
  2. Tuhan mengajak gereja untuk merenungkan penyertaan Tuhan dalam perjalanannya. Di tengah tantangan dan rintangan yang dihadapi gereja, Allah selalu menyertai. Allah menyatakan penyertaanNya sebagai jaminan untuk menguatkan dan meneguhkan setiap orang percaya.
  3. Tuhan mengajak gereja untuk senantiasa mendasarkan semua perilakunya pada hukum kasihNya.
  4. Tuhan memanggil dan menetapkan kita untuk melakukan suatu tugas dan memberi semangat kepada kita untuk melakukan dalam tugas pelayanan kita Dia mendorong, Dia menyemangati kita sebagaimana Dia menyemangati Yosua.
Dalam melayani Tuhan, kita sebagai pelayanNya seharusnya bersemangat. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa kita bersemangat dalam melayani Tuhan?
Untuk menjawab pertanyaan ini, maka apabila kita membaca Yosua 1:1-9 ini secara baik-baik, maka kita dapat menemukan tiga alasan mengapa kita bersemangat dalam melayani Tuhan yakni:
1. Karena kita akan mendapat perlindungan dari Tuhan (ay.5);
2. Karena kita akan mendapat pengarahan dari Tuhan (ay.7-9);
3. Karena kita akan mendapat Pahala dari Tuhan (ay.3-4).

Minggu, 12 September 2010

KOTBAH SEKOLAH MINGGU- YOH 3: 1-8

Nikodemus adalah seorang Farisi yang sungguh mencintai Taurat sebagai wahyu kehendak Allah. Ia berusaha memeliharanya dengan setia. Tetapi, ia yakin pula bahwa Yesus datang dari Allah. Maka ia melangkah kepada Yesus dengan penuh harapan. Ia tidak pernah duga bahwa Yesus akan ‘menembak’ dia dengan kata-kata mengagetkan, “Jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.”

Yesus suka bicara “to the point”. Engkau mau sampai kepada kehidupan yang kekal? Engkau ingin hidup penuh kebahagiaan? Kalau ya, engkau harus menerima kenyataan ini: keselamatan bukanlah hasil keringatmu sendiri melainkan pemberian dari atas. Siapa yang masuk ke dalam Kerajaan Allah? Hanya mereka yang menerima bahwa mereka anak dan – karena itu - siap menjadi anak sambil mengikut Anak Manusia.

Keselamatan adalah karunia. “Dilahirkan kembali” bukan masalah masuk ke dalam rahim ibu, melainkan hidup terarah total kepada Bapa. Siapa yang mau dan bisa melakukannya? Hanya orang yang yakin bahwa Allah mengasihinya seadanya. Justru karena itulah ia mulai mencintai dan ia bersuka cita karena cinta itu.

Yesus berbicara kepada Nikodemus tentang Roh. Nikodemus tidak menangkapnya. Padahal beberapa nabi berbicara tegas tentang akan datangnya perjanjian baru (Yer 31:31), tentang perlunya hati baru, dan tentang roh baru (Yeh 36:26). Nikodemus tidak bisa menangkapnya, sebab ia puas dengan memelihara perintah-perintah saja. Ia tidak menangkap bahwa taat demi taat saja, tak pernah menghidupkan. Taat kepada huruf serupa dengan perbudakan. Hanya kasih dan keyakinan bahwa dikasihi Allah mampu mengubah manusia menjadi rohani.

Alkitab menyatakan kepada kita bahawa ada tiga jenis manusia, iaitu:
1. Orang Duniawi (orang yang belum menerima Kristus)
"Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal daripada Roh Kudus, kerana hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani."
I Korintus 2:14

Orang yang dikuasai oleh diri sendiri
Si Aku bertakhta dalam hidup
Kristus di luar hidup seseorang
Semua keinginan dikuasai oleh diri sendiri, berakhir dengan kekacauan dan kekecewaan


2. Orang Kristian Rohani (orang yang telah menerima Kristus dan yang mahu dipimpin oleh Roh Kudus)
"Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain." I Korintus 2:15
Orang yang dikuasai oleh Kristus
Kristus bertakhta dalam hidup
Si Aku turun dari takhta dan menyerah kepada Kristus
Semua keinginan dikuasai oleh Tuhan dan menghasilkan keserasian sesuai dengan rancangan Tuhan

3. Orang Kristian Duniawi (orang yang telah menerima Kristus, tetapi hidup dalam kekalahan kerana bersandar kepada kekuatannya sendiri untuk menjalani hidup sebagai seorang Kristian)
"Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat bercakap dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi yang belum dewasa dalam Kristus. Susulah yang kuberikan kepadamu bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Kerana kamu masih manusia duniwi. Sebab jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan bahawa kamu manusia duniawi dan bahawa kamu hidup secara duniawi juga?" 1 Korintus 3:1-3
Orang yang dikuasai oleh diri sendiri
Si Aku bertakhta dalam hidup
Kristus turun takhta
Semua keinginan dikuasai diri sendiri berakhir dengan kekacauan dan putus asa

Yang manakah di antara ketiga-tiga jenis manusia itu menggambarkan hidup anda? Apakah anda ingin menjadi seorang Kristian rohani yang dipenuhi dan dikuasai oleh Roh Kudus sekarang juga?
Berikut ini ada 4 kebenaran dasar yang boleh membantu anda menjadi seorang Kristian rohani yang dipenuhi dan dikuasai oleh Roh Kudus.
1 Tuhan telah menyediakan bagi kita kehidupan Kristian yang berkelimpahan dan yang penuh dengan buah-buah yang baik

Yesus berkata: "Aku datang supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." Yohanes 10:10
Akulah pokok anggur dan kamulah cabang-cabangnya. Barangsiapa yang tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab tanpa Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." Yohanes 15:5
"Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai-sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu." Galatia 5:22,23
"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke hujung bumi." Kisah Para Rasul 1:8
Orang Kristian Rohani
Berikut adalah beberapa ciri rohani yang dihasilkan akibat mempercayai pada Tuhan.
Hidupnya dikuasai oleh Kristus
Rajin bersaksi tentang Kristus
Kehidupan doa yang efektif
Memahami firman Tuhan
Percaya kepada Tuhan
Taat kepada Allah Kasih
Sukacita
Damai-sejahtera
Kesabaran
Kemurahan
Kebaikan
Kesetiaan
Kelemah-lembutan
Penguasaan diri

Banyak mana ciri-ciri ini tertonjol bergantung kepada banyak mana seseorang Kristian itu menyerah kepada Tuhan dan kepada kematangan Kristiannya. Seseorang yang baru mulai memahami pelayanan Roh Kudud tidak harus berasa kecewa jika dia tidak berbuah seperti orang Kristian yang lebih matang yang telah lama mengenal dan mempraktikkan kebenaran ini.
Apakah sebabnya kebanyakan orang Kristian tidak memiliki hidup yang berkelimpahan dan penuh kebahagiaan itu? Sebab ...
2 Orang Kristian duniawi tidak dapat mengalami hidup yang berkelimpahan dan penuh dengan buah-buah yang baik itu.
Orang Kristian yang bertabiat duniawi itu bersandar kepada kekuatan peribadi
untuk hidup sebagai orang Kristian:
1. Ia lupa atau tidak tahu tentang kasih, kuasa dan pengampunan Tuhan.
(Roma 5:8-10; Ibrani 10:1-25; 1 Yohanes 1:9; 2 Petrus 1:9; Kisah Para Rasul 1:8)
2. Ia hidup dalam kehidupan rohani yang maju-mundur.
3. Ia sukar memahami dirinya sendiri -- ingin berbuat yang benar, tetapi tidak mampu.
4. Ia gagal memanfaatkan kuasa Roh Kudus untuk hidup sebagai seorang Kristian.
(1 Korintus 3:1-3; Roma 7:15-24; 8:7; Galatia 5:16-18).

Orang Kristian Duniawi
Berikut adalah beberapa ciri yang mungkin dimiliki oleh orang Kristian yang tidak meletakkan kepercayaan penuh kepada Tuhan.
Tidak tahu tentang warisan rohaninya
Tidak percaya
Tidak taat kepada Tuhan
Kehilangan kasih kepada Tuhan dan orang lain
Jarang berdoa
Tiada keinginan untuk menelaah Alkitab Sifat legalistik
Memikirkan hal-hal yang kotor
Cemburu
Cemas dan bimbang
Suka mengkritik
Kecewa
Mudah putus asa
Ketidaktentuan
Orang Kristian yang memiliki ciri-ciri sedemikian itu hendaknya mengerti bahwa ia mungkin belum menjadi orang Kristian yang sungguh-sungguh dan menyedari apa yang dikatakan di dalam 1 Yohanes 2:3; 3:6,9; Efesus 5:5. Klik di sini untuk menemukan bagaimana anda boleh yakin bahawa anda seorang Kristian.

Kebenaran dasar yang ketiga memberikan kita jalan keluar dari persoalan ini...
3 Tuhan Yesus telah menjanjikan kehidupan yang berkelimpahan dan yang penuh dengan buah-buah yang baik itu sebagai hasil daripada hidup yang dipenuhi oleh Roh Kudus.
Kehidupan yang dipenuhi oleh Roh Kudus adalah kehidupan yang dipimpin dan dikuasai oleh Kristus, di mana Kristus hidup di dalam dan melalui hidup seseorang dengan kuasa Roh Kudus.(Yohanes 15).
Seseorang menjadi orang Kristian oleh sebab pekerjaan Roh Kudus, sesuai dengan Yohanes 3:1-8. Sejak detik kelahirannya secara rohani, orang itu telah didiami oleh Roh Kudus setiap masa. (Yohanes 1:12; Kolose 2:9, 10; Yohanes 14:16, 17). Akan tetapi meskipun semua orang Kristian telah didiami oleh Roh Kudus, namun bukan semua orang Kristian dipenuhi (dipimpin dan dikuasai) oleh Roh Kudus.
Roh Kudus adalah sumber kehidupan yang berkelimpahan itu (Yohanes 7:37-39).

Roh Kudus datang untuk mempermuliakan Kristus (Yohanes 16:1-15). Apabila seseorang itu dipenuhi oleh Roh Kudus, dia adalah murid Kristus yang sejati.
Di dalam pesan-Nya yang terakhir sebelum kenaikan-Nya ke syurga, Kristus menjanjikan kuasa Roh Kudus untuk membolehkan kita menjadi saksi-saksi-Nya (Kisah Para Rasul 1:1-9).

Kalau begitu bagaimanakah seseorang dapat dipenuhi oleh Roh Kudus?
4 Kita dipenuhi oleh Roh Kudus dengan iman; hanya dengan iman kita dapat hidup dalam kelimpahan dan mengeluarkan buah-buah yang baik, sebagaimana telah dijanjikan oleh Kristus bagi setiap orang Kristian.
Anda boleh dipenuhi oleh Roh Kudus sekarang juga, jika anda:
Benar-benar rindu untuk dipimpin dan dikuasai oleh Roh Kudus.
(Matius 5:6; Yohanes 7:37-39)

Mengakui segala dosa-dosamu.
Dengan iman, bersyukurlah kepada Tuhan kerana anda telah memiliki pengampunan dosa -- baik yang dilakukan dahulu, sekarang, mahupun pada masa yang akan datang, kerana Kristus telah menyelesaikannya di atas salib.
(Kolose 2:13-15; I Yohanes 1; 2:1-3; Ibrani 10:1-17).

Menyerahkan semua segi kehidupan kepada Tuhan
(Roma 12:1, 2).

Dengan iman mintalah supaya anda dipenuhi oleh Roh Kudus. Ingatlah kedua-dua hal berikut:
1. Perintah-Nya:
Hendaklah kamu dipenuhi oleh Roh Kudus
"Janganlah kamu mabuk oleh anggur kerana anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh." (Efesus 5:18)
2. Janji-Nya:
Tuhan mengabulkan doa kita apabila kita berdoa sesuai dengan kehendak-Nya.
"Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, iaitu bahawa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jika kita tahu bahawa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya."
(I Yohanes 5:14-15)

Senin, 05 April 2010

SEKOLAH MINGGU HKBP CIJANTUNG MERAYAKAN BUHA BUHA IJUK

Mungkin Anak Sekolah Minggu tidak
mengerti  buha-buha ijuk, tapi mereka tetap hadir pada hari Minggu 4 April 2010 tepat pkl.05.00 (pagi) untuk merayakan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Berbagai kegiatan dilakasanakan yang dipandu oleh para guru sekolah minggu HKBP Cijantung. Mulai mencari telor pasakah, menjepit telor puyuh dengan dua batang kayu, menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru sekolah minggu, dan bernyanyi lagu-puji-pujian,  yang semuanya menyenangkan hati anak-anak sekolah minggu. Jelas Tuhan Jesus pasti senanag melihat anak-anak sekolah minggu memuji namanya yang telah memenangkan kematian. Ketua Dewan Koinonia: St.P.Simanjuntak sudah hadir pada pagi harinya, tidak ketinggalan Paniroi Sekolah Minggu: St.Y.Turnip, dan Parhalodo HKBP: St.JD Sirait, St.P.Siregar, ikut mengawasi kegiatan perayaan paskah anak-anak sekolah minggu Hkbp Cijantung. 

Kamis, 01 April 2010

PESAN PESAN KEPADA GURU SEKOLAH MINGGU HKBP CIJANTUNG

KETUA DEWAN KOINONIA MENYAMPAIKAN PESAN KEPADA GURU SEKOLAH MINGGU HKBP CIJANTUNG 


Guru Sekolah Minggu yang telah terpanggil untuk menjadi guru pada anak-anak Sekolah Minggu HKBP Cijantung, mempunyai tanggung jawab memberitakan kebenaran Yesus Kristus kepad anak-anak Sekolah Minggu.


Kemudian sebagai guru sekolah minggu harus terpanggil  secara mendalam terhadap pengenalan tentang pribadi Yesus Kristus (band.Kol.2:6-7; Galatia 2:19-20). Pengenalan tentang pribadi Yesus ini akan memungkinkan para guru sekolah minggu untuk semakin memahami kehendak Allah. Karena Yesus sendiri adalah jalan, kebenaran, dan hidup, membawa orang kepada pengenalan yang sejati akan karya Allah (Yoh 1:18; 14:6). Sebab, Yesus menyatakan dengan tegas bahwa di luar Dia, orang tidak dapat melakukan hal yang benar bagi kemuliaan Allah (Yoh 15:4,5,16). Di samping itu, hanya melalui persekutuan dengan Dialah, seorang guru Kristen semakin menemukan kebenaran yang sesungguhnya. Dan kebenaran yang dinyatakan Allah kepada setiap orang percaya menyangkut segi kognitif (intelek- pemikiran), segi moral, etis, serta spiritual. Selanjutnya kebenaran yang harus dikejar oleh guru sekolah minggu adalah kebenaran realitis, yaitu yang nyata dalam kehidupan. Kebenaran yang demikian akan berupaya membebaskan manusia seutuhnya (bandingkan dengan Yohanes 8:31-32; 17:17).
    
Marilah para Guru Sekolah Minggu, sekali lagi melihat dengan lebih jelas teladan yang telah diberikan oleh Yesus, Sang Guru Agung:
  1. Yesus memiliki panggilan yang jelas.
    Yesus datang dari Allah karena itu Ia tahu persis untuk apa Dia datang (Yoh. 7:16-17). Demikian juga seorang guru  harus tahu panggilannya untuk mengajar, membimbing dan menuntun murid-murid dalam pengenalan mereka kepada Allah.
  2. Yesus menjalankan disiplin rohani.
    Yesus dalam banyak kesempatan membuktikan bahwa Ia memiliki hubungan yang intim dengan Bapa-Nya yang di surga. Seorang guru yang tidak akrab dengan Firman Tuhan, tidak menjalankan kehidupan doanya dengan tekun dan tidak memiliki disiplin rohani lainya, maka tidak mungkin ia memiliki kekuatan untuk bertahan.
  3. Yesus membiarkan anak-anak datang kepada-Nya.
    Yesus mengasihi anak-anak dan ingin mereka datang kepada-Nya (Mat. 18:2-5). Guru  i mengasihi anak-anak bukan karena mereka baik, lucu dan menyenangkan. Mereka juga mengasihi ketika anak-anak tidak pantas dikasihi karena guru memiliki kasih Kristus yang dapat mengasihi tanpa pamrih.
  4. Yesus menggunakan beragam metode.
    Dia mengajar, memimpin diskusi, mengajukan pertanyaan, bercerita, menggunakan kehidupannya sehari-hari sebagai bahan ilustrasi dan bertatap muka secara langsung dengan orang-orang yang dijumpainya. Guru  harus terus belajar supaya kemampuan dan ketrampilannya dalam mengajar semakin bertambah.
  5. Yesus mengajar dengan penuh kuasa.
    Tidak seperti para ahli Taurat dan orang Farisi, banyak orang melihat Yesus mengajar dengan penuh kuasa. Jika seorang guru  mengajar hanya sebatas dengan pengetahuannya dan kemampuannya berbicara saja maka apa yang diajarkan tidak akan membawa dampak yang kekal. Ketergantungannya pada karya Roh Kudus untuk membuat apa yang diajarkan menjadi hidup dan dipakai oleh Allah harus menjadi kesadaran utama seorang guru.
Sedikitnya ada enam (6) segi kehidupan Yesus yang senantiasa mengagumkan, yang perlu diteladani oleh seorang guru Sekolah Minggu di HKBP Cijantung
1.      Dalam segi kepribadian, Yesus memperlihatkan kesesuaian antara ucapan dengan perbuatan. Ia pun menuntut kesesuaian itu terjadi dalam diri murid-muridNya.
2.      PengajaranNya sederhana, realistis, tidak mengambang. AjaranNya selalu sederhana dalam arti menyinggung perkara-perkara hidup sehari- hari.
3.      Ia sangat relasional, dalam arti mementingkan hubungan antar pribadi yang harmonis.
4.      Isi beritaNya bersumber dari Dia yang mengutusNya (Mat 11:27; Yoh 5:19). Selain tetap relevan bagi pendengarNya, ajaran Yesus bersifat otoratif dan efektif (Mat 7:28,29).
5.      Motivasi kerjaNya adalah kasih (Yoh 1:14; Flp 2:5-11). Ia menerima orang sebagaimana adanya, serta mendorong mereka untuk berserah kepada Allah.
6.      MetodeNya bervariasi, namun sangat kreatif. Ia bertanya dan bercerita. Ia melibatkan orang untuk memikirkan masalah yang diajukan. Selain itu, Ia mengenal orang yang dilayaniNya, tingkat perkembangan serta rohani mereka.
Saudara- Saudara Guru Sekolah Minggu HKBP Cijantung yang berjumlah 20 orang, tulisan di atas menjadi acuan saudara untuk mengajar, Tuhan memberkati Saudara!!! Amin…..





Sabtu, 27 Maret 2010

Seksi Sekolah Minggu dalam Kegiatan Jumat Agung

Jumat Agung pada hari Jumat 2 April 2010 Seksi Sekolah Minggu melaksanakan kebaktian Gabungan. oleh karena itu kepada seluruh anak-anak sekolah minggu horong 1, horong 2, dan horong 3, serta pra remaja berkumpul di aula HKBP Cijantung untuk melaksanakan Kebaktian Bersama. Kemudian Horong 1 tetap tinggal di aula melaksanakan kegiatan yang dipandu guru sekolah mInggu. Horong 2 pinah ke lantai 2 gedung serba guna, sedang horong 3 dan Pra Remaja pindah ke lantai 3

Pada hari Minggu 4 April 2010 diadakan kebaktian Buha buha Ijuk puk.05.00 yaitu memperingati hari kebangkitan Tuhan Yesus (paskah).
Untuk memeriahkan acara paskah ini, agar orang tua menghimbau anak-anak sekolah minggu dan pra remaja mengikuti acara paskah itu.

Selasa, 23 Maret 2010

SEKSI SEKOLAH MINGGU MELAKSANAAN KEBAKTIAN PRA REMAJA

SEKSI SEKOLAH MINGGU HKBP CIJANTUNG MELAKSANAAN KEBAKTIAN PERDANA PRA REMAJA


Mulai hari Minggu 7 Maret 2010 Seksi Sekolah Minggu HKBP Cijantung telah menyelenggarakan Kebatian Pra Remaja. Oleh karena itu dimohon kepada orang tua untuk menyuruh/memberitahukan kepada putra/i pra remaja untuk mengikuti kebaktian tersebut. Tempat kebaktian di ruang serba guna IIIB lantai III HKBP Cijantung mulai pukul 07.00(pagi).

Dengan adanya kebaktian Pra Remaja ini, salah satu permasalahan sosial di tengah lingkungan kita akan terbenahi.


Kita sama-sama tahu bahwa Pra Remaja belum ada wadahnya, masuk Kategorial Seksi Remaja belum cukup umur dan tetap dilingkungan masuk kebaktian Seksi Sekolah Minggu horong III (besar) sudah merasa malu.

Oleh karena itu kami Ketua Dewan Koinonia HKBP Cijantung mencoba membuka kebaktian Pra Remaja dibawah pembinaan para guru sekolah Minggu HKBP Cijantung. kebaktian Perdana Minggu 7 Maret 2010.
Kami sebagai Ketua Dewan Koinonia HKBP Cijantung akan terus memantau perkembangan Pra Remaja ini, supaya mereka tidak salah arah...............

Tuhan memberkati. Amin...

Rabu, 10 Maret 2010

MENELADANI YESUS SEBAGAI GURU AGUNG




Dalam Alkitab sebutan Rabbi (Guru) kepada Yesus ada sebanyak 14 kali. Yesus sebagai guru (mengajar) ada 49 kali. Tujuan pengajaran Yesus adalah untuk mempersiapkan para murid-muridNya dan pengikutNya untuk dapat menerima karya penyelamatan Yesus. Oleh karena itu Dia mengajar dengan berbagai metode/cara pendekatan sesuai kemampuan para pendengarNya.
Metode yang digunakan: ceramah (Mat 5:7); bimbingan (Mat 10); menghafalkan (Mat 12:1-8); perwujudan (Mat 2:13-15); studi kasus (Luk 15); perjumpaan (Luk 7:36-50); perbuatan simbolis (Luk 24:32)
Berbicara tentang "guru Sekolah Minggu ", selalu ada dua hal penting yang patut menjadi perhatian utama kita, Pertama, mengenai kedudukan guru sebagai pribadi Kristen. Bagaimana sepatutnya ia memahami dan mengembangkan statusnya sebagai orang Kristen? Kedua, mengenai tugasnya sebagai pendidik dan pengajar. Apakah peranannya sebagai guru dalam melaksanakan tugas keguruan? Bagaimana ia sepatutnya mengemban tugasnya sebagai guru berdasarkan iman Kristiani yang dianutnya?
Peran strategis guru Sekolah Minggu sebagai berpengaruh langsung pada proses belajar mengajar anak-anak sekolah minggu. Kualitas proses hasil belajar ini, pada akhirnya ditentukan oleh kualitas pertemuan antara guru sekolah minggu dan anak sekolah minggu
.
Perkara yang sangat penting dikembangkan oleh seorang guru sekolah minggu adalah pengenalan mengenai jati dirinya sendiri sebagai orang Kristen. Kita memahami bahwa orang Kristen adalah "orang yang memberikan dirinya secara penuh kepada Yesus Kristus" (Kis 11:26). Orang Kristen ialah orang yang percaya dan menyambut sepenuhnya kedudukan dan peran Yesus sebagai Tuhan, Juruselamat dan Raja atas kehidupannya. Pembukaan diri ini sebenarnya dimungkinkan oleh kuasa Allah sendiri, sebagai pekerjaan Allah Roh Kudus yang membuat seseorang memberi respons positif terhadap berita Injil (lihat Roma 1:16-17; 1 Kor 15:3-5). Dengan membuka diri, Roh Kudus berkenan hadir ke dalam hidup dan mendiami diri orang percaya. Dengan demikian, nyatalah permulaan orientasi hidup baru, perubahan hidup, pengertian rohani baru, kuasa dan dinamika hidup baru (Yoh 3:3,5; Roma 8:9-11; 2 Korintus 3:17-18; 5:17).
Kemudian sebagai guru sekolah minggu, terpanggil untuk bertumbuh ke arah pengenalan yang semakin mendalam dan lengkap tentang pribadi Yesus Kristus (bandingkan dengan Kolose 2:6-7; Galatia 2:19-20). Pengenalan tentang pribadi Yesus ini akan memungkinkan dia untuk semakin memahami kehendak Allah. Karena Yesus sendiri adalah jalan, kebenaran, dan hidup, membawa orang kepada pengenalan yang sejati akan karya Allah (Yoh 1:18; 14:6). Sebab, Yesus menyatakan dengan tegas bahwa di luar Dia, orang tidak dapat melakukan hal yang benar bagi kemuliaan Allah (Yoh 15:4,5,16). Di samping itu, hanya melalui persekutuan dengan Dialah, seorang guru sekolah minggu semakin menemukan kebenaran yang sesungguhnya. Dan kebenaran yang dinyatakan Allah kepada setiap orang percaya menyangkut segi kognitif (intelek- pemikiran), segi moral, etis, serta spiritual. Selanjutnya kebenaran yang harus dikejar oleh guru sekolah minggu adalah kebenaran realitis, yaitu yang nyata dalam kehidupan. Kebenaran yang demikian akan berupaya membebaskan manusia seutuhnya (bandingkan dengan Yohanes 8:31-32; 17:17).
Marilah sekali lagi kita melihat dengan lebih jelas teladan yang telah diberikan oleh Yesus, Sang Guru Agung kita.
Yesus memiliki panggilan yang jelas.Yesus datang dari Allah karena itu Ia tahu persis untuk apa Dia datang (Yoh. 7:16-17). Demikian juga seorang guru harus tahu panggilannya untuk mengajar, membimbing dan menuntun murid-murid dalam pengenalan mereka kepada Allah.
Yesus menjalankan disiplin rohani.Yesus dalam banyak kesempatan membuktikan bahwa Ia memiliki hubungan yang intim dengan Bapa-Nya yang di surga. Seorang guru sekolah minggu yang tidak akrab dengan Firman Tuhan, tidak menjalankan kehidupan doanya dengan tekun dan tidak memiliki disiplin rohani lainya, maka tidak mungkin ia memiliki kekuatan untuk bertahan.
Yesus membiarkan anak-anak datang kepada-Nya.Yesus mengasihi anak-anak dan ingin mereka datang kepada-Nya (Mat. 18:2-5). Guru mengasihi anak-anak bukan karena mereka baik, lucu dan menyenangkan. Mereka juga mengasihi ketika anak-anak tidak pantas dikasihi karena guru memiliki kasih Kristus yang dapat mengasihi tanpa pamrih.
Yesus menggunakan beragam metode.Dia mengajar, memimpin diskusi, mengajukan pertanyaan, bercerita, menggunakan kehidupannya sehari-hari sebagai bahan ilustrasi dan bertatap muka secara langsung dengan orang-orang yang dijumpainya. Guru harus terus belajar supaya kemampuan dan ketrampilannya dalam mengajar semakin bertambah.
Yesus mengajar dengan penuh kuasa.Tidak seperti para ahli Taurat dan orang Farisi, banyak orang melihat Yesus mengajar dengan penuh kuasa. Jika seorang guru mengajar hanya sebatas dengan pengetahuannya dan kemampuannya berbicara saja maka apa yang diajarkan tidak akan membawa dampak yang kekal. Ketergantungannya pada karya Roh Kudus untuk membuat apa yang diajarkan menjadi hidup dan dipakai oleh Allah harus menjadi kesadaran utama seorang guru.
Howard G. Hendriks (Gangel and Hendriks, 1988), mengemukakan bahwa sedikitnya ada enam segi kehidupan Yesus yang senantiasa mengagumkan, yang perlu diteladani oleh seorang guru sekolah minggu:
1.Dalam segi kepribadian, Yesus memperlihatkan kesesuaian antara ucapan dengan perbuatan. Ia pun menuntut kesesuaian itu terjadi dalam diri murid-muridNya.
2.PengajaranNya sederhana, realistis, tidak mengambang. AjaranNya selalu sederhana dalam arti menyinggung perkara-perkara hidup sehari- hari.
3.Ia sangat relasional, dalam arti mementingkan hubungan antar pribadi yang harmonis.
4.Isi beritaNya bersumber dari Dia yang mengutusNya (Mat 11:27; Yoh 5:19). Selain tetap relevan bagi pendengarNya, ajaran Yesus bersifat otoratif dan efektif (Mat 7:28,29).
5.Motivasi kerjaNya adalah kasih (Yoh 1:14; Flp 2:5-11). Ia menerima orang sebagaimana adanya, serta mendorong mereka untuk berserah kepada Allah.
6.MetodeNya bervariasi, namun sangat kreatif. Ia bertanya dan bercerita. Ia melibatkan orang untuk memikirkan masalah yang diajukan. Selain itu, Ia mengenal orang yang dilayaniNya, tingkat perkembangan serta rohani mereka.
Seorang guru sekolah minggu juga perlu menyadari bahwa peranan Roh Kudus bukan hanya berlangsung dalam rangka pendewasaan iman dan peningkatan kualitas atau kesadaran akan kesucian hidup, tetapi juga di dalam rangka mengemban profesi sehari-hari. Roh Kudus ingin menyatakan kuasa dan kehadiranNya di dalam diri dan melalui orang. Penulis adalah Ketua Dewan Koinonia HKBP Cijantung